25/11/11

Litani Cinta

Pada setiap sempat
entah siang pun malam
kudaraskan
berbait-bait kidung cinta tentangmu
tentang segala keindahan
tentang segala mimpi dan angan
dan
tentang segala entah

pernahkah kau mendengar itu sayang?
dapatkah kau menikmatinya?

sebuah seruan yang bermuasal dari kedalaman jiwa
mencuat memazmurkan namamu
yang sejak permulaan telah terpatri dalam sanubari
dan hendak mengekalkannya dalam kalbu

namun
kau berlalu
meninggalkan jejak
melintasi setiap mimpi buruk
dan  menghapus namamu dari kitab kehidupanku
lalu menciptakan sebuah cerita yang cemas

litani cinta
yang kudaraskan setiap siang pun malam
kian lama kehilangan estetikanya
kian kehilangan keindahannya
makin terdengar sumbang

resah dan galau pun terus menghalau
tuk melangkah lebih dekat ke arahmu
nalar pun bersabda:
cukup sampai di sini pijakan terakhirku.


24 Okt. 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar